Resolusi 2014
Welcome 2014!
“Bukan event-nya yang penting, tapi momen kumpul bareng kalian yang paling penting.”Twit salah satu teman gw.
Nggak berasa ya udah akhir tahun (lagi). Masih inget masa-masa SD, sekarang udah diujung masa kontrak sebagai mahasiswa S1 Akuntansi di kampus tercinta.Ah, tanda tangan di atas materai itu sudah hampir berakhir.
Masih inget masa-masa ABG. Jatuh cinta sama teman paling cakep di sekolah, happy tujuh keliling waktu si doi nyapa, padahal cuma disapa doank. Hihi. Belum lagi masa-masa suka ‘alay’ ABG. Bikin nama facebook ‘alay’, cara sms ‘alay’. Coba deh inget. Ada yang bikin nama facebook “XXXX Celalu Cendili” atau “XXXX Cuaem”. Hihi. Cara sms, “Qamue lage dimanz?” Omaigat! Fase alay itu.
Terus, masa-masa suka nulis diary. Pasti dramatis banget. Waktu si doi sms nanya tentang PR, penjelasan di diary bisa seakan dia mencintai lo banget. “Dear Diary, hari ini si XXXX sms aku nanyain PR. Aku seneng banget. Oh God, ternyata dia menganggap aku ada. Dia memikirkanku. Mungkinkah dia mencintaiku juga? Aku rasa iya. Tuhan, jangan hilangkan perasaan ini. Izinkan aku menjadi miliknya.” Hadeh..
Sekarang, nggak berasa udah kepala dua. Facebook digunakan seperlunya. Cara sms alay nggak pernah dipakai. Diary? Yakali. Isi twitter juga bukan tentang curhatan anak ingusan. Ahh, ternyata waktu itu sebentar. Sekarang udah sampai dimasa akhir pencapaian sarjana. Sekarang sudah pada tahap menentukan tujuan hidup. Skripsi, kerja, jodoh, orang tua.
Dan, waktu akan terus berjalan. Fase dewasa akan terus berkembang, metamorfosis hidup akan terus berlanjut. Perlahan tapi pasti.
Malam itu, diakhir 2014 gw bareng teman-teman tercinta mendeklarasikan mimpi. Masa belajar bareng, karaokean bareng, makan siang bareng, perlahan jadi ritual yang jarang kita temui. Ahh, udah 2014, guys.
Bersama atas nama persahabatan
Ayam, sosis, jagung, dan arang jadi saksi
Bara api terus memanasi semangat mimpi
Ayam, sosis, jagung, dan arang jadi saksi
Bara api terus memanasi semangat mimpi
“Selain makan ayam bakar, resolusi 2014 harus disebutin guys.”
“LULUS”
“More?”
“Gw pengen bikin karya yang pasti. Film. Mohon doa.”
“Oiya, semoga tahun ini gw tanda tangan kontrak penerbitan buku. Tentang kalian.”
“Kita harus baca dulu tuh.”
“Ada kisah cinta kalian kok. Hihi.”
“Kerja.”
“Pasti itu mah. Kerja dimana dan dibidang apa itu yang harus kita tentuin. Udah di depan mata cuy.”
“Lo yang langgeng yak sama Toyota.”
“Kita harus bisa banggain orang tua.”
“Bareng wisuda September 2014.”
“Mohon doa buat nikahan gw.”
“Kita kapan ya.”
“Semoga segera dapet jodohnya”
“Aamiin”
“Asyikkkk, undangan plus P-P yak. Hahaha.”
“LULUS”
“More?”
“Gw pengen bikin karya yang pasti. Film. Mohon doa.”
“Oiya, semoga tahun ini gw tanda tangan kontrak penerbitan buku. Tentang kalian.”
“Kita harus baca dulu tuh.”
“Ada kisah cinta kalian kok. Hihi.”
“Kerja.”
“Pasti itu mah. Kerja dimana dan dibidang apa itu yang harus kita tentuin. Udah di depan mata cuy.”
“Lo yang langgeng yak sama Toyota.”
“Kita harus bisa banggain orang tua.”
“Bareng wisuda September 2014.”
“Mohon doa buat nikahan gw.”
“Kita kapan ya.”
“Semoga segera dapet jodohnya”
“Aamiin”
“Asyikkkk, undangan plus P-P yak. Hahaha.”
Satukan tangan, teguhkan hati
Mimpi itu sangat tinggi, Kawan
Seperti kembang api yang indah setelah terbang di langit
Begitu pun mimpi
Ini masih awal, Kawan
Bakar semangat, siapkan tangga tujuan
Teguhkan langkah, iringi dengan doa
Mimpi itu sangat tinggi, Kawan
Seperti kembang api yang indah setelah terbang di langit
Begitu pun mimpi
Ini masih awal, Kawan
Bakar semangat, siapkan tangga tujuan
Teguhkan langkah, iringi dengan doa
2014, tahun untuk lulus S1, guys. Lalu, tangan kami menyatu, “Bismillahirahmanirohim. 2014, Sukses! Sukses! Sukses!”