Kisah Cinta Aku dan Skripsi

Obrolan ngaco gw dan teman-teman gw. Mungkin lo yang lagi ngerjain skripsi sama seperti kami mengalami hal yang sama.
Gw: “Guys, ke McD yuk. Gw berencana sore ini mau ke McD sampai malam. Ngerjain skripsi yuk”.
Oiya, FYI McD itu adalah tempat paling asik buat kita (anak kosan) untuk mengerjakan tugas kuliah. Pertama, karena ruangannya ber-AC. Nyaman euy. Kedua, online gratisan (karakter anak kosan). Ketiga, karena nggak punya kocek buat beli paket makanan, akhirnya memandang laptop dengan mesra. Hehe..
Rena: “Nggak ah. Gw lagi diem-dieman sama skripsi.”
Fely: “Gw lagi LDR-an, Sya.”
Luna: “Gw lagi break. Belum pengan baikan gw.”
Gw: -____-
Ada apa dengan skripsi? Banyak banget orang-orang yang punya masalah perseteruan dengannya. Padahal ya, skripsi itu bagai ‘tulang rusuk’ di studi S1. Ahh, tapi ya, gw juga sering mengalami hal sama dengan teman-teman gw itu.

Oke, let’s discuss. What happened!

Pertama, untuk mengerjakan skripsi itu diperlukan fokus maksimal. Pikiran nggak boleh menoleh atau ‘flirting’ ke lain hal. Skripsi harus dikerjakan dengan ‘mesra’ tanpa gangguan lain. Fokus yang dimaksud ya, waktu menulis skripsi aja. Bukan berarti selama 1 semester  itu cuma mikirin skripsi. Yakali…
Kedua, fokus maksimal ini harus mampu menerjemahkan bahasa dalam otak menjadi kata-kata lewat jari-jari tangan diatas keyboard. Buat orang-orang yang jarang nulis, biasanya akan menemui kesulitan disini. kesulitan yang biasa terjadi adalah bagaimana merangkai kata-kata itu menjadi kalimat. Nah, kalimat untuk skripsi juga bukan kalimat sesuka hari kayak gw nulis blog, cerpen, atau novel. Si skripsi ini punya aturan sendiri. kalimat harus efektif, sesuai EYD. Belum lagi aturan kutipan, catatan kaki, dan lain sebagainya.
Oiya, awal Februari gw dan teman-teman di GIZSYAssociation bakal ngadain workshop buat lo yang mau tau cara efektif menulis skripsi. Mulai dari cara menulis kalimat efektif sampai cara supaya jari lo tetap menari manis di keyboarduntuk menulis dengan lancar. (Promosi, hehe)
Ketiga, untuk menulis skripsi harus ada observasi dulu. Ide atau topik yang mau kita tulis harus kita telusuri dengan ‘mesra’. Observasi jurnal lah, tanya dosbing dulu lah, lihat apakah data yang akan digunakan mudah didapat lah, many more.
Keempat, MOOD! Nah, ini nih yang sering jadi masalah.
Kalau haus harus minum. Kalau lapar yaa makan. Nah, ada masalah harus dicari solusinya.
Pertama. Sama seperti main sepak bola. Lari-larian mengejar bola untuk menuju gawang dan menggolkannya untuk mendapatkan skor. Begitu pun dengan skripsi. Skripsi butuh tujuan.
Nah, di masa pergantian status dari mahasiswa menjadi sarjana ini ada baiknya kita membuat pematangan jalan hidup. Seperti tangga hidup atau peta hidup lah.
Apa yang akan dilakukan setelah lulus S1? Ingin pulang ke kampung halaman, kerja di kampung halaman sambil merawat orang tua? Atau ingin membangun usaha sendiri? Nah, usaha apa yang ingin dibangun? Atau mau kerja di perusahaan multinasional? Perusahaan apa saja yang ingin dikejar?
Nah, tujuan ini digambarkan dengan jelas. Kalau sudah jelas pasti mood untuk menyelesaikan skripsi akan menjadi lebih cepat.
Kedua. Cari topik skripsi yang disukai. Ketika mengerjakan sesuatu yang disuka, semua saraf dalam tubuh akan riang gembira untuk sibuk loh. Really!
Ketiga. Cari tau bagaimana cara menulis skripsi. Yaitu, cari tau format penulisan skripsi sesuai aturan kampus, pahami metode penulisan skripsi, dan ynag paling utama pahami cara menulis kalimat ilmiah yang benar. (Dateng ke workshop awal Februari ntar ya. Hehe..)
Keempat. Setelah tau 3 cara diatas..telfon orang tua. Minta ridho kedua orang tua. Ridho orang tua itu ridhonya Allah. Nah, terus berdoa dan mulai kerjakan skripsi!
Semangat lulus!

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *