Kak Seto: Penulis Ikut Bertanggungjawab Membangun Karakter Anak Bangsa

Seperti biasa, gw berhasil nyasar selama satu jam di kawasan Atrium Senen. Setelah dua orang laki-laki mencurigakan ngikutin gw, akhirnya gw naik taksi karena takut. Dan, Pak Supir taksi juga berhasil nyasar bareng gw! Wonderful trip!
Setelah akhirnya nyampe di tempat yang gw tuju, teman-teman gw ngasi makan, minum, motivasi, pelukan, dan tawaan! Semua gw terima dengan lapang dada sambil mengatur nafas dan emosi. Dan, emosi gw tiba-tiba jadi riang gembira setelah melihat idola gw dateng ke acara tersebut. Kak Seto! Yeaayy..
Kak Seto pun memberi kata sambutan atas ulang tahun FLP (Forum Lingkar Pena) yang gw ikutin sejak 3 tahun yang lalu tersebut. Kata-kata beliau yang sangat singkat berhasil masuk dengan cepat ke flashdiskkepala gw. Kira-kira, begini isinya.
“Tiap buku mampu memengaruhi karakter anak Indonesia. Karena dengan membaca, anak akan mentransfer isinya ke dalam sikapnya. Untuk itu, penulis punya tanggungjawab yang besar dalam membangun karakter anak bangsa.”
Kalau melihat buku yang isinya sering menjerumuskan anak, sedih nggak sih? Seperti buku yang baru-baru ini dibicarakan di media sosial. Salah satu bab dalam buku tersebut menyatakan bahwa hubungan intim dalam proses pacaran boleh dilakukan asal keduanya sama sama suka. Astagfirullah. Pacaran aja nggak boleh, malah penulis menyatakan boleh ML. Dan, buku tersebut masuk dalam kelompok buku remaja waktu gw nemu di Gramedia Matraman. Bayangin, kalau seorang remaja yang baru saja merasakan jatuh cinta membaca buku tersebut, apa jadinya? Apa itu cinta aja, si anak belum paham. Ini malah diajarin melakukan tindakan nggak benar. Eh, gw yang udah umur segini aja gagal  paham apa itu cinta. Ok, skip!
Tugas Kak Seto dan psikolog anak Indonesa makin hari emang makin sulit. Ada anak SD yang ciuman dan meng-upload nya ke media sosial lah, ada anak SMP yang ikut tawuran lah, ada yang korban kekerasan lah, banyak banget. Sebenarnya, gw pengen ngomel-ngomel sama mereka yang ikut andil dalam program-program televisi, tapi apa boleh buat, belum ada kesempatan. Hehe.. Tapi, kali ini kita fokus ke buku dulu.
Tiap anak, pasti pernah baca buku. Minimal buku pelajaran di sekolah lah. Nah, tiap buku yang dibaca pasti dicerna di otak. Hasilnya, mampu memengaruhi karakter anak. Mulai dari buku dongeng, ensiklopedia, buku pelajaran, novel, dan lain sebagainya ikut andil dalam pembentukan karakter ini. Kalau penjelasan secara psikologisnya, gw bukan ahlinya.
Tapi, logikanya ya kalau anak keseringan baca novel teenlit, alhasil si anak pengen kisah cintanya happy ending seperti novel terssbut. Iya nggak? Sama lah seperti usia kita yang baca buku Mimpi Sejuta Dolar-nya Merry Riana. Umumnya, setelah baca buku tersebut kita punya mimpi yang besar seperti Merry Riana. Iya, bukan?
Nah, hal tersebut tidak jauh beda dengan yang dialami anak jika mereka membaca buku. Nggak seperti anak yang boleh kita larang nonton TV atau main Android, anak haruslah dibiasakan membaca. Nggak lain nggak bukan, ya karena buku adalah jendela dunia. Untuk itu, orang tua perlu banget membantu anak-anaknya memilih buku yang sesuai dengan usia anaknya.
Hm, di Indonesia klasifikasi buku yang sesuai usia ini sepertinya kurang tepat. Contohnya, ya buku yang membahas pacaran seperti yang gw ceritain sebelumnya. Banyak novel yang sebenarnya harus dibaca saat usia dewasa, malah masuk dalam golongan buku remaja. Seperti kakak gw yang dulu ngelarang gw baca novel Billy, dan sekarang gw diizinin. Yap, karena buku mampu memengaruhi pola pikir dan karakter kita.
Nah, ini dia tanggung jawab para penulis. Buku emang bisa jadi ladang bisnis, tapi buku juga bisa jadi ladang perusakan karakter bangsa. Bukan tentang bagaimana buku tersebut mampu mengambil pasar sebesar-besarnya, namun bagaimana kualitas buku tersebut untuk dibaca. Penulis memegang tanggungjawab yang besar sekali dalam membangun bangsa tercinta ini. Ya, begitulah kira-kira kesimpulan yang gw ambil dari kalimat Kak Seto idola gw.
Terima kasih Kak Seto. I hope I can see u again to discuss something! 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *