That Creative Block and My Very Nice Client

Syalalala..
Gw udah duduk di depan laptop dari kemarin siang sampe pagi ini. Entah udah berapa kali gw ganti posisi duduk dan uring-uringan di tempat tidur. Tiba-tiba aja gw pengen ganti posisi barang-barang di kamar. Tiba-tiba juga gw pengen berantakin kamar. Tiba-tiba selanjutnya adalah gw pengen lari sampai keringetan. Kejadian ini tidak lain tidak bukan adalah karena creative block sedang melanda gw. Rrrhh..
Empat hari lalu, hasil meeting dengan klien mengharuskan gw melakukan revisi di beberapa bab awal buku yang sekarang sedang gw tulis. Dalam empat hari ini juga, gw udah berusaha menarikan jari-jari gw dengan manis di atas keyboard laptop tercinta ini. Tapi, kok ya dia susah banget bikin rangkaian kata.
Gw udah duduk seharian dari kemarin sampe ketemu matahari pagi lagi hari ini. Dan, hasilnya cuma dapat satu halaman. Kesel? Iya, gw kesel.
Akhirnya gw memilih untuk nge-blog.
For some any reason, ketika gw udah throw up ke-bete-an gw lewat tulisan, hal itu bisa ngurangin kesel gw. Lebih baik pake banget daripada gw nimpuk orang kan? Haha..   
Okay, mari kita analisis kenapa creative block ini bisa melanda.
Untuk orang-orang yang kerja di bidang kreatif, monster satu ini emang sering kali datang tak diundang, tapi pulangnya selalu minta diantar. Dia bakal berhasil bikin penderitanya lebih bete daripada chatyang cuma di read doang sama gebetan dan lebih kesel daripada bikin kopi kebanyakan air.
Kalau ditanya kapan dan bagaimana kronologis monster ini bisa menjangkit para pekerja kreatif, most of them biasanya nggak bakal tau. Paling juga nyengir. Gw sendiri kalau sedang ketemu monster ini, teman gw cuma bakal bilang, “Tutup laptop lo.” Atau yang lebih tragis, “Lo cari cowok gih.” Shit!
Yes, that creative block is damn worst enemy! It can come from almost anywhere.
Kata Mbah Google, salah satu alasannya adalah Mental Block. Ini adalah suatu kondisi dimana kita terperangkap dalam pikiran sendiri. Bagaimana, kenapa, apa, dan siapa yang berkaitan dengan karya yang sedang digeluti terbang sana sini namun masih dalam kerangka berpikir yang itu-itu aja. I hate it the most.
Kedua, bisa juga karena emosi yang sedang tidak stabil. Ini mah masalah manusia sejati. Berhubung gw emang masih dalam usia manis untuk masalah ketidakstabilan emosi, ya nikmati aja. Hihi..
Ketiga, karena masalah pribadi. Hm, kalau alasan yang ini malah bikin gw mikir. I don’t think so.
Keempat, karena kelebihan ide. Segala yang berlebihan itu nggak baik. Terlalu baik itu nggak baik, terlalu pintar itu nggak baik, terlalu cinta itu nggak baik. Hehe..
Kelima, karena rutinitas yang itu-itu aja. Nah, yang ini mungkin benar. Gw sedang menggeluti rutinitas yang hampir sama setiap hari. Nongkrong di tempat yang sama, makan menu yang hampir sama setiap hari, mikirin kerjaan yang sama selama berbulan-bulan, dan dilema yang sama. Hahaha…
Actually, masih banyak lagi alasan monster ini menghampiri laptop, tapi segini dulu aja yak.
Nah, akhirnya gw pun jujur ke klien.
“I’m so sorry Sir. I don’t think I could finish it today. That creative block came and now it’s driving me crazy.”
“Take it easy, Gizsya. Please come to my office and let’s overcome it together.”
Gw pun nangkring ke kantor beberapa jam kemudian.
……..
Dua jam ngobrol bareng beliau, gw paling inget bagian ini.
“Allah itu selalu punya cara mencintai hamba-Nya. Kita. Berpikir positif tentang Dia akan mendatangkan hal positif.”Jelas beliau setelah melihat muka kusut gw yang kurang tidur.
“Baca al-quran, perbanyak shalat sunnah. Inshaa Allah pikiran kamu terbuka.” Lanjut beliau.
Thank God, I have a very nice client like him!
“Check out ur account and take some holiday.” Kalimat ini terdengar manis ketika gw berdiri mau meninggalkan ruangan.
Kalimat yang terakhir ini beneran berhasil bikin gw makin bahagia dengan kerjaan ini. Bukannya marah, tapi gw malah dikasi duit liburan. Bukan hanya tentang kehidupan doi yang berhasil membuat gw terinspirasi, tapi sikap leadership doi emang memikat hati.
Oiya, buku pertama kami udah terbit loh.. Ini dia!  
Gizsya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *