Demam AACD akhirnya ikut melanda gw.
Iya, gw demen banget sama cerita Ada Apa Dengan Cinta yang diputer zaman gw masih ingusan dulu. Gw inget dulu zaman gw masih imut di sekolah, disuruh bikin rangkuman cerita AADC yang nontonnya pake layar tancep di kelas. Dari situ, Rangga berhasil menghipnotis tiap wanita Indonesia kalau puisi itu romantis parah. Cinta juga berhasil ngasi tau kalau persahabatan itu indah.
Nah, kemarin gw duduk manis di salah satu bioskop Jakarta, sebut saja Epicentrum. Gw kira yang nonton bakal sedikit, eh ternyata rame juga. Padahal udah dua minggu ini film nangkring, tapi tiket masih rame dan best spot masih susah di-book. Oke, Miles emang keren.
Rangga berjanji akan kembali setelah satu purnama, tapi ternyata Cinta yang mendatangi Rangga ke New York ketika kerinduaannya mencapai puncak. Hubungan mereka berjalan baik-baik saja selama lima tahun. Dalam satu scene, Cinta bilang “Waktu itu saya merasa kita jadi pasangan paling bahagia di dunia.”
Tapi, di luar dugaan ternyata ayah Cinta membuat pernyataan pada Rangga yang berhasil membuat dia bingung dan akhirnya memilih memutuskan hubungan dengan Cinta. Yaa, pernyataan yang nggak jauh dari status, materi, dan para sepupunya yang berkaitan. I hate it, tapi hal kayak gini sering terjadi, guys. Okay, cut bagian yang ini, karena kurang romantis dan mengiris hati. Gw males nulisnya. Hahaha..
Rangga kembali ke Indonesia sembilan tahun kemudian untuk menyelesaikan permasalahan keluarga yang belum tuntas sejak 25 tahun yang lalu. Dari sini gw belajar, kalau tiap masalah itu harus tuntas. Kalau enggak, bakal bikin luka makin dalam. Nggak baik buat kesehatan hati.
Dan, jeng jeng…seperti dugaan seluruh penonton di manapun berada, Rangga bertemu Cinta! Scene pertemuan ini epic banget! Bukannya marah-marah, meluk, atau ngegampar..eh cuma bilang, “Terlalu lama.” Shit!
Keduanya saling merindukan, saling membutuhkan, dan saling bingung. Emang ya yang namanya cinta selalu bikin bingung. Gw juga bingung kenapa bisa bingung.
Cinta ingin menutup ruang rindu itu dengan cara baik-baik. Rangga memilih mengikuti apapun jawaban Cinta. Sampai akhirnya, logika berkata lain dan terjadilah scene yang mengagetkan seluruh pemilik kerinduan Rangga dan Cinta. Sceneyang jadi pro kontra di banyak media sosial. Scene yang bikin drama korea selalu laris manis. U know what I mean. Kalau lo nggak ngerti, gw jamin lo belum punya KTP.
Kalau hati sudah berkata, mau apa lagi. Kira-kira begitu.
Pada titik ini, Rangga yakin dengan benar kalau Cinta masih mencintainya seperti dulu. Rangga akhirnya menemui Cinta dan dengan lantang ingin mengajak Cinta menjalin cinta seperti sebelumnya. Dan, jeng jeng….Cinta menolak.
Gw kasian sama Rangga. Tapi, gw juga pengen nimpuk dia. Lo sih ngilang ditelan bumi! Okay, I’m not Cinta anyway.
Ini nih. Rangga udah yakin kalau Cinta juga mencintainya, tapi dia tetap membutuhkan ungkapan cinta itu langsung dari Cinta! You got the point? Cinta itu harus diungkapkan! Nggak pake kode-kodean, apalagi cie-ciean!
Dan akhirnya, Cinta tidak sanggup menahan cinta yang sudah tertanam terlalu dalam. Setelah berpikir panjang hampir setahun, Cinta menemui Rangga di New York dan mereka saling menyatakan cinta. Happy ending yang menguras hati. Huft.
Ada apa dengan cinta? Kok lo rumit banget sih? Rrhhh..
Gizsya