Kuliah untuk jadi Kuli?


Perbandingan dua kata. Kuliah atau kerja!

Dilema dua kata. Kuliah untuk nguli (jadi kuli)!
Setelah diguyur Financial Statement Analysis class, gw dan teman-teman hengkang ke UKM kampus untuk menanggapi demo para cacing yang nggak dikasi sarapan dan akhirnya menerima suguhan makan siang. Nasi padang plus air mineral dalam gelas bertebaran di atas meja. Menu khas anak kosan ditemani semilir angin pun membawa indah suasana (halahh).
Gw nyampe UKM setelah teman-teman gw udah pada kelar melahap semua makanan tersebut..,dan terjadilah diskusi ngaco dalam rangka nungguin gw makan (baik banget yak teman-teman gw :*)
“Eh, be-te-we tamat S1, gw kayaknya nggak bakal ngelajut dunia akuntansi ini deh” Temen gw, sebut saja Anto (bukan nama asli) nyerocos.
“Terus? Lo mau ngelanjut kuliah?” Tanya teman gw yang satunya sambil ngulik-ngulik Android, sebut saja Mawar.
“Nggak, gw pengen belajar film.” Anto yakin.
“Terus, ngapain lo disini kalau nggak mau jadi akuntan/ auditor?” Kali ini Melati yang menanggapi.
“Iye, tapi bosen nggak sih lo, kalau kerja Eight to Five tiap hari? Mending kalau gitu, kalau lo ngaudit sampe malam? Tiap hari yang dikerjain sama. Masukin data ke komputer, otak-atik, analisis!. Semua juga udah ada software-nya. Cuma analisis aja yang belum bisa tu komputer kerjain. Hmmm, tiap hari di depan komputer.  Bosen nggak sih?” Anto nyerocos lebar.
“Kok kita kayak jadi kuli yak?” Tanya gw sambil ngunyah.
……………. (sensor)
Mungkin kalau gw muluk-muluk cerita gimana jadi auditor, gw nggak tau banyak. Secara, gw masih berstatus mahasiswi. Paling banter juga dengerin cerita kakak senior yang ending-nya bilang kerja itu capek, bosen, disuruh-suruh, deadline, meeting, dekaka (pokoknya dari semua argumen, yang enak cuma pas gajian). Terus, abis kuliah ngapain donk kalau ternyata kerja nggak bikin suasana hidup lebih nyaman? Cari duit doank gitu?
Kuliah buat jadi karyawan di perusahaan bonafit. Kerjaannya di depan komputer. Tuannya komputer donk? Hmm, kok kayak jadi KULI komputer yak? Hehe..
Emang sih, zaman era teknologi juga yang bikin kita kayak gini. Semuanya jadi computer oriented. Tapi, nggak harus jadi budak komputer juga donk ya dengan harus duduk dari pagi sampe sore di depan komputer untuk melakukan hal yang itu-itu aja yang diminta dari atasan?
Kenapa terkesan seperti kuli? Karena kita nggak bisa independen dalam beraktivitas. Right?
So, kalau selesai kuliah yang dikejar adalah pekerjaan bonafit diperusahaan elit, berarti kuliah buat jadi kuli donk?
   

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *